Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

KPU Sulawesi Utara Gandeng Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024

Pusat ronda.id
29 June 2024, 10:02 WIB Last Updated 2024-07-01T16:54:27Z


Manado, ronda.idKPU Sulawesi Utara (Sulut) mensosialisasikan tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2024 kepada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) untuk mendapatkan masukan serta dukungan dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada pilkada 27 November mendatang, yang digelar di Hotel Gran Puri Manado, Jumat (28/6/2024).


Sebagai bagian dari elemen dan garda terdepan dalam menciptakan kedamaian serta keharmonisan dalam kehidupan sosial bermasyarakat, OKP juga menjadi elemen penting dalam menjaga alam berdemokrasi di Sulawesi Utara.

Karenanya, memperoleh masukan dan saran dari masyarakat khususnya organisasi kepemudaan menjadi hal yang sangat dibutuhkan KPU dalam melaksanakan setiap proses tahapan pilkada sehingga dapat berjalan dengan baik.

Sebagaimana yang Ketua KPU Sulut Kenly Poluan sampaikan, "OKP adalah tingkat penting dalam Pemilu atau Pilkada, pertemuan ini disebut konsolidasi demokrasi, itu faktual sudah menjadi perbincangan publik, Pilkada berlangsung ada banyak masalah, hal itulah perlu masukan dari semua pihak," ucap Poluan.

Meskipun secara internal KPU Sulut sudah memiliki sistem dan mekanisme sendiri dalam mengawasi dan memperbaiki setiap permasalahan yang kerap terjadi, namun dengan banyaknya laporan kesalahan yang masuk ke KPU, membuat partisipasi masyarakat dalam turut memperbaiki permasalahan dalam setiap proses pelaksanaan tahapan pilkada menjadi hal sangat krusial.

"Bisa kami temukan sendiri lewat pantau dari sistem kami atau dari laporan masyarakat dan kita lakukan perbaikan. Sehingga partisipasi dari masyarakat itu sangat penting," ungkap Poluan.

Selain itu, sebagai bagian dari konsolidasi demokrasi, Poluan juga mengungkapkan bahwa dibutuhkan peran aktif dari berbagai elemen masyarakat terutama para pemuda dalam turut mewujudkan pilkada yang substansial dengan menciptakan para pemilih rasional.

"Masalah paling besar itu, ada pada substansial Pemilu. Karena banyak pemilih kita yang pragmatis entah dari finansial atau sentimental. Itulah kami menganggap keterlibatan masyarakat terutama sipil muda kami anggap sangat penting," ujar Poluan. (AMG) 

Iklan bawah