Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Prof. Dr. Ir. Oktovian B.A. Sompie. Foto istimewa |
Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Prof. Dr. Ir. Oktovian B.A. Sompie, dalam sebuah kesempatan belum lama ini.
“Dosen adalah ujung tombak terdepan dalam mencetak sumber daya manusia yang berintegritas di perguruan tinggi, karena dosen terus berinteraksi dengan mahasiswa dalam proses belajar mengajar,” ungkapnya.
Menurut Rektor, integritas adalah nilai karakter yang tidak hanya diajarkan secara teori, namun harus dicontohkan langsung oleh dosen. “Tantangannya adalah memastikan dosen benar-benar mengamalkan nilai-nilai integritas yang diajarkan, selaras antara ucapan dan tindakan mereka,” lanjutnya.
Prof. Sompie mencontohkan pentingnya perilaku jujur sebagai bagian dari integritas. Misalnya, seorang dosen seharusnya menyebutkan sumber asli saat mengutip definisi atau teori, bukan mengklaimnya sebagai hasil pemikiran pribadi.
“Kejujuran dosen akan menjadi teladan bagi mahasiswa untuk berlaku jujur pula dalam penulisan akademik mereka, sehingga diharapkan kasus plagiarisme dapat diminimalisir,” tegas Rektor.
Selain itu, Prof. Sompie menekankan bahwa pembangunan karakter integritas di perguruan tinggi bukanlah proses instan. Universitas harus berperan aktif dalam pendidikan karakter yang berkesinambungan, menciptakan sistem yang mendukung pembangunan karakter bangsa melalui peran dosen sebagai teladan utama.
“Dosen adalah ujung tombak dalam implementasi nilai karakter integritas bangsa di perguruan tinggi. Tantangan terbesar adalah memastikan dosen dapat menjadi contoh nyata dalam perilaku sehari-hari terkait nilai integritas yang mereka ajarkan kepada mahasiswa,” pungkas Rektor. (AMG)