Rapat koordinasi dibuka oleh Anggota Bawaslu Sulut, Steffen Linu, yang menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu demi terciptanya pemilihan yang jujur, adil, dan berintegritas. “Peran masyarakat sangat penting dalam mengawal proses demokrasi. Pengawasan partisipatif adalah kunci untuk memastikan bahwa proses pemilihan berjalan secara jujur, adil, dan demokratis,” ujar Linu, yang juga menjabat sebagai Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas Bawaslu Sulut.
Linu mengajak masyarakat untuk proaktif dalam mencegah kecurangan dan pelanggaran pemilihan dengan melaporkan dugaan pelanggaran kepada Bawaslu setempat. Menurutnya, keterlibatan masyarakat dapat membantu menjaga integritas demokrasi dengan cara yang efektif.
Selama tiga hari, peserta rapat terdiri dari elemen masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda dari berbagai daerah di Sulawesi Utara. Sejumlah narasumber hadir dalam acara ini, termasuk Irene Tangkawarouw, Dosen Teknik Informatika dari Universitas Negeri Manado (Unima); pegiat pemilu Fentje Bawengan; J. Mandri Dame; serta akademisi dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Yudi Dien dan Jericho Pombengi.
Bawaslu Sulut berharap melalui kegiatan ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya pengawasan pemilu meningkat, sehingga dapat mendorong terciptanya pemilihan yang bersih dan berintegritas di Sulawesi Utara pada tahun 2024. (AMG)